At Taujih

Mengawal Wacana Iqomatuddiin

KENAPA HARUS JIHAD

Jalan yang ditempuh oleh para perindu syari’at islam memang berbeda-beda. Ada yang lewat parlemen dan pemilu, ada yang dengan jalan jihad fisabilillah, ada yang dengan dakwah ansih, ada yang dengan tabligh dan juga ada yang lewat demontrasi dan penggalangan ummat untuk mengusulkan penerapan syari’at islam kepada penguasa yang ada. Tetapi kami memilih jalan jihad fisabilillah sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum.

Tulisan ini juga kami suguhkan kepada mereka yang benar-benar ingin memahami pilihan jihad fisabilillah sebagai jalan penegakan syari’ah. Dan juga kepada mereka yang masih ragu akan jalan jihad karena syubhat yang menyebar dengan mengatakan bahwa jihad hanya akan menimbulkan berbagai fitnah. Mulai dari tertumpahnya darah, hancurnya negeri-negeri dan hilangnya keluarga serta teman-teman dekat. Atau mereka yang masih tertarik dengan matode dakwah saja dalam menegakkan islam serta menunggu munculnya seorang pemimpin yang akan menerapkan islam dikemudian hari. Inilah beberapa metode yang dipilih oleh jama’ah-jama’ah islamiyah hari ini dalam mengembalikan syari’at Allah tegak di bumi.

Tulisan ini juga kami persembahkan untuk mereka yang mencela dan meremehkan jalan jihad ini. Kepada yang mereka mengatakan bahwa jihad adalah jalan orang-orang pinggiran dan primitif. Kepada mereka yang mengatakan bahwa jihad itu hanya dilakukan untuk menolak musuh yang menyerang. Atau mereka yang mengatakan bahwa jihad itu adalah I’tikafnya seseorang di masjid-masjid.

Dari sini, kita akan bahas agar jelas mana yang banar dan mana yang salah. Mana yang lebih dekat dengan tuntunan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Karena ummat ini tidak akan hidup dalam kebahagiaan dengan tegaknya kembali syari’at Allah di bumi kecuali dengan jalan jihad fi sabilillah.

Kenapa Jihad Menjadi Pilihan ?.
Ada beberapa alasan memilih jalan jihad fi sabilillah dalam menegakkan syari’at. Diantara alasan-alasan tersebut antara lain :

Pertama : Bahwa Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk berjihad. Dengan jihad Allah akan memberikan pada kita kemualiaan, pertolongan serta kemenangan. Nilai dan kemuliaan ummat ini juga terletak pada jihad. Bahkan orang yang tidak terbersit untuk berjihad di jalan Allah Ta’ala dicap memiliki sifat diantara sifat orang munafiq.

Allah Ta’ala telah berfirman :
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari kekafiran), Maka Sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan. [ QS. Al Anfal : 39 ].

Imam as Sa’di berkata : dan perangilah mereka sampai tidak ada lagi fitnah, yaitu kesyirikan dan orang yang menghalang-halangi dari jalan Allah, dan mereka tunduk terhadap hukum islam. “dan menjadikan din ini semuanya untuk Allah”, dan inilah maksud dari jihad terhadap musuh-musuh din ini. Yaitu menolak kejelekan mereka terhadap din dan untuk membela din Allah yang telah Ia ciptakan makhluk untuknya dan supaya din ini tinggi di atas din yang lainnya. [ Taysiru al karimir rahman fi at tafsiri kalamil manan pada ayat tersebut ].

Sedangkan hadist Rasulullah sallallahu alaihi wasallam,
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia mereka bersyahadat bahwa sanya tidak ada ilah kecuali Allah, dan Muhammad rasulullallah dan mendirikan shalat dan membayar zakat. Dan jika mereka melakukan hal itu maka akan terjaga dariku darah dan harta mereka kecuali dengan hak islam serata hisab mereka atas Allah. [ HR. Bukhari ].

Dan masih banyak ayat serta hadist yang memerintahkan untuk jihad fi sabilillah. Karena banyaknya, kami tidak bisa menuliskan satu persatu. Ini menunjukkan bahwa jalan jihad fi sabilillah adalah jalan yang jelas dari keterangan al kitab dan sunnah. Dan jika kita tanyakan kepada mereka yang memilih jalan lain pada jalan-jalan yang menyimpang untuk menyampaikan dalil-dalil dari kitab dan sunnah, tentulah tidak akan mereka dapatkan. Kalaupun mereka sampaikan pasti itu adalah penakwilan-penakwilan dari alqur’an dan as sunnah yang disetir menurut kehendak mereka yang batil. Maka apakah pantas mentakwilkan ayat dan hadist yang mutasyabih untuk mengalahkan dalil yang qot’I dan muhkam ?.

Kedua : Bahwa dalam jihad ada sebuah kehidupan. Yaitu kehidupan yang hakiki karena memiliki harga diri dan kehormatan di depan musuh-musuhnya yang bengis dan tamak. Marilah kita simak ayat Allah Ta’ala yang mengajak untuk menyambut seruan jihad ini karena di dalamnya ada kehidupan yang hakiki. Allah Ta’ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. [ QS. Al Anfal : 24 ]

Ibnu Zubair berkata : Apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, yaitu untuk berperang, Allah akan memuliakan kalian dengannya setelah kehinaan, dan menguatkan kalian setelah kalian lemah dan melindungi dari musuh-musuh kalian setelah kesewenang-wenangan mereka terhadap kalian. [ Tafsir Ibnu Katsir pada ayat tersebut ].

Penafsiran yang lain dari kehidupan disini adalah; menyeru kamu berperang untuk meninggikan kalimat Allah yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan muslimin. juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk jihad dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Jika jihad yang akan mewujudkan kehidupan yang hakiki, maka sebaliknya orang-orang yang jauh dari jihad akan mebuat hati mati dan jauh dari kehidupan yang hakiki. Jika suatu masyarakat sudah terkena penyakit maksiat dan kesyirikan, hati mereka akan mati dan mati pulalah kehidupan yang islami pada diri mereka. Sedangkan untuk melindungi masyarakat muslim dari kesyirikan dan kemaksiatan dibutuhkan jihad fi sabilillah. Karena dengan senjata inilah para pelindung kemaksiatan dan kesyirikan akan takut.. Apa arti hidupnya badan jika kehormatan sebagai seorang mukmin di injak-injak dan dibunuh oleh musuh ?.

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda :
مَا تَرَكَ قَوْمٌ الجِهَادَ إِلاَّ عَمَّهُمُ اللهُ بِالْعَذَابِ
Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad kecuali Allah akan mengadzab secara keseluruhan. [ HR. Tabrani, silsilah as shahihah 2663 ].

Maka kehinaan mana lagi yang telah dialami oleh ummat islam karena meninggalkan jihad sebagaimana di Palestina, Bosnia, dan bahakan juga juga di Ambon jika ummat islam diam dan tidak melawan. Banyak kaum muslimin yang terbantai dan hilang harta benda mereka karena dirampok musuh. Semua ini akibat meninggalkan jihad fi sabilillah.

Ketiga : Bahwa jihad fi sabilillah adalah sebuah dakwah yang jujur dan sarana yang tepat untuk mengembalikan kejayaan Islam.

Allah Ta’ala telah menetapkan bahwa peperangan antara yang haq dengan yang batil akan terus berlangsung hingga hari kiamat. Yang batil akan terus berjuang dan mengerahkan seluruh tenaga untuk menyejahterakan bumi dengan aturan-aturan mereka. Mereka juga berusaha untuk menghancurkan lawan-lawan mereka agar tercapai cita-cita tersebut. Demikian pula kebenaran dan para pengusungnya akan senantiasa berjuang agar kebenaran dan keadilan dapat diterapkan di bumi sehingga ummat mendapat kesejahteraan.

Maka usaha mereka orang-orang kafir untuk memaksa ummat islam tunduk pada aturan-aturan mereka terus dilancarkan. Dan usaha itu tidak akan berhenti hingga ummat islam mau rukuk dan sujud tunduk serta patuh terhadap aturan-aturan mereka. Jika ada yang tidak mau, maka mereka akan menakut-nakuti dengan penjara, penangkapan, intimidasi dan bahkan dengan pembunuhan. Hal tersebut sudah menjadi sunnatullah yang tidak mungkin berganti dan berubah. Allah Ta’ala berfirman :
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. [ QS. Al Baqarah : 217 ].

jika usaha orang-orang kafir sudah begitu kuatnya untuk menerapkan kebatilannya, maka tidak ada jalan lain dalam menghadapi mereka kecuali jihad fi sabilillah. Tidak ada kata damai dan mengalah dalam jihad fi sabilillah. Apa lagi sikap condong kepada mereka serta duduk bermajlis untuk bersama-sama menyejahterakan ummat dengan tidak memakai landasan al qur’an dan as sunnah. Sungguh ini sangat jauh dari tuntunan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum.

Sebagai penutup, marilah kita renungi perkataan Ibnu Taimiyah berikut : Allah telah menjadikan tanda-tanda orang yang mencintai-Nya pada dua hal : Mengikuti Rasulullah dan jihad fi sabilillah. Yang demikian itu karena jihad pada hakekatnya adalah buah dari puncaknya iman dan amal shalih serta apa yang dibencinya dari kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. [ Al ‘Ubudiyah : 91 ].

Maka sungguh sangat mengherankan kepada orang-orang yang ingin mencetak para pemuda yang baik, sementara mereka jauhkan dari jihad fi sabilillah ?. Jauh dari berita tentang keterpurukan ummat hari ini. Kemudian mereka mengharapkan akan lahir dari para pemuda tersebut orang-orang yang besar dikemudian hari. Yaitu orang-orang yang menjadi ulama’ rabbani dambaan ummat. ?. ingatlah, ini adalah mimpi. Mimpi terhadap orang-orang yang menolak jalan jihad fi sabilillah. [ Amru ].

Filed under: makalah, syubhat

One Response

  1. johan berkata:

    allahu akbar……..

Tinggalkan komentar