At Taujih

Mengawal Wacana Iqomatuddiin

PEPERANGAN ANTARA YANG HAQ DAN BATIL

وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَhaq vs batil
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. [ QS. Al baqarah : 251 ].

Peperangan antara hak dengan yang batil telah ada semenjak diciptakannya nabi Adam alaihis salam. Yaitu saat Iblis yang terlaknat menolak akan perintah Allah ta’ala untuk sujud kepada nabi Adam sebagai penghormatan baginya. Akhirnya iblis dilaknat hingga hari kiamat. Semenjak itulah iblis bersumpah akan menyesatkan manusia dan menghalang-halangi dari jalan kebenaran.

Tentang hal ini Allah Ta’ala berfirman ;
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS. Al-Hijr: 39)

Kisah peperangan terus berlanjut hingga hari ini. Presiden AS George W. Bush dalam pidato televisinya di depan Kongres, Kamis 21 september 2001 mendesak dunia untuk mendukungnya menghadapi teroris dunia,”Anda bersama kami atau bersama teroris.” Dari sinilah perang terhadap teroris “ para penegak syari’at” menjadi meluas keseluruh dunia.

Peperangan ini terus berlanjut antara para pengusung syari’at Allah ta’ala dengan para pengusung kebatilan dan kesyirikan. Mereka senantiasa memerangi para pengusung kebenaran dan menjadikannya musuh utamanya. Karena memang tidak ada tujuan dari kebatilan kecuali ingin merusak bumi dengan kemaksiatan dan kesyirikan. Walau mungkin mereka menganggap bahwa mereka sedang melakukan perbaikan bumi dengan slogan kebebasan dan demokrasi.

Jika seandainya kebatilan itu tidak dihentikan oleh para pengusung kebenaran, maka rusaklah bumi. Dan kerusakan itu akan mengundang adzab Allah yang menyeluruh terhadap penduduk bumi. Dari sinilah disyari’atkannya dakwah, amar ma’ruf nahyu munkar dan jihad fisabilillah. Tujuannya adalah agar kebatilan tidak merajalela merusak bumi.


Tafsir ayat
Ayat di atas hampir sama dengan firman Allah Ta’ala yang terdapat dalam surat al hajj ayat 40.
وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ
كَثِيراً وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,

Ibnu Mandhur menyebutkan dalam lisanul ‘arob makna “tadafu’” adalah; menyingkirkan dengan kekuatan. Artinya, setiap pembelaan terhadap kebenaran ataupun kebatilan dengan kekuatan maka disebut tadafu’.
Berkata Abu Ja’far At tabari : Jika seandainya Allah tidak menolak keganasan sebagian manusia, dan mereka itu adalah hamba-hambanya yang taat dan beriman dari keganasan para ahli maksiat dan syirik, sebagaimana Ia telah menolong tholut atas Jalud …. Maka rusaklah bumi. Yaitu hancurlah manusia di bumi karena adzab Allah kepada mereka. Akan tetapi Allah memiliki hamba-hamba yang menolak adzab tersebut dengan kebaikan-kebaikan untuk melawan perbuatan dosa, dan dengan orang-orang yang taat melawan orang yang bermaksiat, dan orang-orang yang beriman melawan orang-orang kafir. [ Tafsir at tabari /373 ].

Sedangkan Ibnu Abbas dan Mujahid berkata : Seandainya Allah tidak menolak [ keganasan suatu kaum ] dengan tentara kaum muslimin maka orang-orang musyrik akan berkuasa di bumi. Maka dibunuhilah orang-orang yang beriman, dihancurkanlah masjid dan negeri-negeri. Sedangkan para mufassirin berkata; seandainya Allah tidak menolak dengan orang-orang yang beriman dari keganasan orang-orang kafir dan pendosa, sungguh akan rusaklah bumi dengan segala isinya. Akan tetapi Allah melawan orang-orang kafir dengan orang-orang yang beriman. [ tafsir al qurtubi pada ayat tersebut ].

Sedangkan makna “tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam”, berkata Syaikh Abu Muhammad al maqdisi : Allah mempunyai karunia pada orang-orang yang beriman dengan disyari’atkannya jihad terhadap orang-orang kafir untuk menolak kerusakan mereka dan kesyirikan mereka. Dengan jihad pula bertujuan untuk meninggikan tauhid dan memenangkan kaum mukminin agar bumi menjadi baik kembali walau mungkin setelah beberapa saat.

Sementara itu akibat yang timbul jika jihad ditinggalkan adalah kehinaan ummat. Kehinaan diberbagai bidang, dan tidak akan dicabut hingga kembali pada din mereka.

Sedangkan kebatilan, menurut Sayyid qutub : Kebatilan tidak akan tenang dan berhenti hingga dilawan dengan kekuatan yang semisal untuk menghentikannya. Tidaklah cukup kebenaran menjadi sebuah kebenaran untuk menghentikan perlawanan dari kebatilan. Akan tetapi kebenaran haruslah memiliki kekuatan yang bisa menjaganya dan membelanya. Dan itulah kaidah yang tidak akan berubah semala manusia itu masih eksis. [ makalah walaula daf’ullahi annasa … abu muhammad al maqdisi ].

Sedangkan imam Abdurrahman as sa’di berkata tentang ayat “Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini” : yaitu jika sendainya Ia tidak menolak dengan mereka yang berperang di jalan Allah untuk melawan tipu daya orang-orang kafir dan pendosa, maka rusaklah bumi dengan dikuasai oleh orang-orang kafir. Maka ditegakkanlah syi’ar-syi’ar kekafiran dan mereka akan melarang peribadahan kepada Allah ta’ala serta menampakkan syi’arnya. “tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam”. Yaitu dengan disyari’atkannya jihad yang didalamnya ada kehidupan bagi mereka, kekuatan untuk melawan kekafiran, dan alat meraih kekuasaan di bumi. [ Taysiri karimir rahman pada ayat tersebut ].

Allah ta’ala telah banyak menjelaskan akan kerusakan yang terjadi jika jihad telah ditinggalkan ummat. Dan kerusakan yang paling besar adalah merebaknya kesyirikan dengan berbagai bentuknya. Apakah itu bentuk tandingan pada Allah ta’ala dengan mengatakan bahwa Ia adalah trinitas; atau juga penyingkiran syari’at Allah ta’ala untuk diterapkan di bumi dan diganti dengan syari’at buatan akal manusia. Dari situlah lahir berbagai kemunkaran-kemungkaran lainnya seperti perzinaan, riba, dan yang lainnya. Disinilah pentingnya jihad untuk menghentikan kesyirikan dan kekafiran agar ia hancur tidak berkembang dan menguasai bumi.

Yang benar pasti menang
Sudah menjadi sunnatullah bahwa kebenaran akan menang dalam berbagai pertempuran. Sedangkan kebatilan akan sirna dan hancur. Allah ta’ala berfirman dalamalqur’an;

وَيَمْحُ اللَّهُ الْبَاطِلَ وَيُحِقُّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Dan Allah menghapuskan yang batil dan membenarkan yang hak dengan kalimat-kalimat-Nya (Al Quran). Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala isi hati. [ QS. As Syuro :24 ].
Sedangkan usaha para pengusung kebatilan walaupun telah mengerahkan berbagai kekuatan untuk menekan laju dakwah dan iqomatuddin tidak akan bisa. Hal inipun telah dijelaskan Allah Ta’ala dalam surah al anfal ayat 36;

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّواْ عَن سَبِيلِ اللّهِ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,

Dana yang dikeluarkan untuk menyumbang BNPT dan densus 88 melawan para penegak syari’at tidak akan bisa menghentikannya. Padahal dana dari Australia saja sekitar 16 juta dolar AS. Bahkan sejak 2004 melipat gandakan bantuannya menjadi 20 juta dolar AS per tahun, terutama untuk program kontraterorisme. Itu belum Amerika yang melatih detasemen khusus dengan biaya mereka. Amerika menurunkan pasukan elitenya, CIA, dan FBI untuk melatih anggota Densus 88 itu. Tiap tahun pun Amerika menyumbang untuk detasemen yang anggotanya berjumlah 400 orang tersebut. Kantor berita Reuters pada 18 Maret 2010 rnengutip dokumentasi Deplu AS, sejak tahun 2003 negara itu aktif membiayai program kontraterorisme di sejumlah negara lewat Antiterorism Assistance Program (ATA). Dalam laporannya ke Kongres AS pada 2005, misalnya, ATA mengucurkan dana 5,4 juta dolar AS untuk Densus 88. Tetapi kita yakin bahwa usaha mereka akan berantakan dan tempat kembali mereka jahnnam.

Ini adalah sunnatullah yang pasti terjadi. Bahwa jika datang cahaya, kegelapan akan sirna. Tetapi kenapa peperangan antara pengusung kebenaran dengan kebatilan hari ini belum begitu nampak dimenangkan oleh kebenaran ?. mungkin karena kemenangan tersebut belumpantas kita sandang. Mungkin juga karena Allah ta’ala hendak menguji hamba-hambanya dengan kekalahan ini, mana yang tetap istiqamah dan mana yang gugur ditengah jalan. Misi kita dalah menyelamatkan bumi dari kerusakan dengan syari’at islam. Karena bumi dan seluruh isinya tidak akan menjadi baik kecuali dengan syari’at Islam. [ Amru ].

Filed under: Tafsir

One Response

  1. Imam Samudra berkata:

    Islam pasti menang

Tinggalkan komentar