مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
Di antara orang-orang mu’min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya), [ Al Ahzab : 23 ].
ayat ini mengandung pesan yang mendalam kepada para majahid dan pejuang islam akan keadaan seorang rijal [perwira]. Karena karakter seorang pengusung diin ini haruslah orang yang jujur. Yaitu samanya antara perkataan dengan hati dan perbuatan. Jujur itulah yang kemudian akan membawanya untuk mendapatkan syahadah atau menunggu datang kesyahidan tersebut tanpa merubah janjinya untuk memperjuangkan din ini.
Sebab turunnya ayat diatas disebutkan oleh Imam muslim, at-Turmudzi, dan yang lainnya dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang berkata, “Paman saya, Anas bin Nadhir tidak sempat mengikuti perang badar. Hal itu membuatknya merasa sangat sedih. Ia berkata, “Bagaimana mungkin pada peperangan pertama yang diikuti Rasulullah saya tidak ikut. Sekiranya nanti Allah mengizinkan saya untuk mengikuti peperangan berikutnya bersama Rasulullah niscaya Allah akan menyaksikan bagaimana tingginya semangat perjuangan saya.’ Beberapa waktu kemudian terjadilah perang uhud. Paman saya lantas ikut terjun ke medan peperangan hingga akhirnya syahid. Disekujur tubuhnya kami menemukan lebih dari delapan puluh luka, baik yang karena sabetan pedang, tusukan tombak, maupun terjangan anak panah”. Selanjutnya turunlah ayat ini. [ Shahih Muslim, kitab al imarah hadist nomor 1903, sunan at turmudzi, kitab at tafsiiir, hadist nomor 3200 ].
Baca entri selengkapnya »
Filed under: Tafsir
Komentar Terbaru